laporan praktikum Pipa U
Laporan Praktikum Fisika
Penggunaan Pipa U Dalam FLUIDA
D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
Isma
Yennita
Aulia
Yuni Andera
Kelas : XI IPA
Guru Pembimbing : Ifa Ridha Rahayu S.Pd

SMA NEGERI UNGGUL ACEH TIMUR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN AJARAN 2010/2011
Jalan Medan
Banda-Aceh Km.431 Birem Bayeun
Penggunaan
Pipa U Dalam FLUIDA
04
Februari 2011
I.
TUJUAN
·
Untuk
mengetahui massa jenis beberapa fluida
·
Untuk
menghitung massa jenis fluida dengan menggunakan Pipa U
·
Untuk
membandingkan massa jenis beberapa fluida
II. LANDASAN TEORI
Tekanan Hidrostatis


Karena

Anda tidak boleh mengukur tekanan
udara pada ketinggian tertentu menggunakan rumus ini. Hal ini disebabkan karena
kerapatan udara tidak sama di semua tempat. Makin tinggi suatu tempat, makin
kecil kerapatan udaranya. Untuk tekanan total yang dialami dasar bejana pada
ketinggian tertentu dapat dicari dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan
hidrostastis.

Keterangan:
ph
:tekanan yang dialami zat
cair/tekanan hidrostastis (Pa)
p0 :tekanan udara luar

g :percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h
:kedalaman/tinggi titik ukur dari
permukaan (m)
Tekanan hidrostatik bertambah secara konstan seiring
dengan bertambahnya kedalaman air. Setiap kedalaman 10 m
tekanan hidrostatik bertambah sebesar 1 atm yang setara dengan 1,03 kg/cm2 atau
14,7 lbs/in2. Dengan demikian pada kedalaman 100 m ikan
akan mengalami tekanan sebesar 10 atm atau setara dengan 10,03 kg pada setiap
luasan 1 cm2 dari tubuhnya yang berlaku secara proporsional, artinya
tekanan hidrostatik yang dialami ikan tersebut sama pada seluruh bagian
tubuhnya (Helfmanet al, 1997).
Besar tekanan hidrostatik pada permukaan air laut
cenderung berubah-ubah setiap
waktu yang disebabkan oleh adanya ombak, sedangkan pada bagian yang lebih dalam
tekanan secara konstan bertambah sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Tekanan
hidrostatik berhubungan erat dengan mekanisme pengaturan daya apung pada ikan.
Ikan-ikan yang melakukan migrasi vertikal atau hidup dekat permukaan harus mampu
mengatur daya apungnya untuk mengimbangi perubahan tekanan hidrostatik yang
drastis.
waktu yang disebabkan oleh adanya ombak, sedangkan pada bagian yang lebih dalam
tekanan secara konstan bertambah sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Tekanan
hidrostatik berhubungan erat dengan mekanisme pengaturan daya apung pada ikan.
Ikan-ikan yang melakukan migrasi vertikal atau hidup dekat permukaan harus mampu
mengatur daya apungnya untuk mengimbangi perubahan tekanan hidrostatik yang
drastis.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
Pipa U
|
Minyak
|
Jarum Suntik
|
Air
|
Beker Glass
|
Sirup
|
Sabun
|
IV. LANGKAH KERJA
1. Dimasukkan 2 jenis fluida yang
berbeda kedalam Pipa U dengan menggunakan jarum suntik sebanyak 6 cm3.
2.
Dihitung ketinggian masing-masing Fluida pada saat berada di dalam Pipa U.
3.
Dihitung massa jenis masing-masing fluida dengan menggunakan rumus hukum pokok
hidrostatik.
V.
DATA PENGAMATAN
Jenis
Fluida
|
Volume
|
Massa Jenis(
![]() |
Air
|
6 cm3
|
1000 kg/m3
|
Minyak
|
6 cm3
|
400 kg/m3
|
Sirup
|
6 cm3
|
1.111 kg /m3
|
Sabun
|
6 cm3
|
200 kg/m3
|
VI. ANALISIS DATA
-
Air Dan Minyak
Vol
= 6 cm3
ha = 8 cm
hm = 20 cm


1 x 8
=
x
20

8 = 20 


= 400 kg/m3
-
Minyak dan Sabun
Vol
= 6 cm3
hm = 6 cm
hs = 12 cm


0,4 x 6
=
x
12

2,4
= 12 


=
200 kg/m3
-
Sirup
Dan Minyak
Vol
= 6 cm3
hsi = 9 cm
hm = 25 cm


0,4 x 25
=
x
9

10
= 9 


=
1.111 kg/m3
VII. KESIMPULAN
© Dapat mengetahui
massa jenis fluida dengan menggunakan Pipa U
© Massa Jenis air = 1000 kg/m3
© Massa Jenis
minyak = 400 kg/m3
© Massa Jenis
sirup = 1.111 kg/m3
© Massa Jenis
sabun = 200 kg/m3
© Massa jenis air
lebih besar daripada massa jenis minyak dan sabun.
© Massa jenis
sirup lebih besar daripada massa jenis air,minyak dan sabun.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Isaac,
Alan (editor). 1990. Kamus Lengkap Fisika (Terjemah). Jakarta: Erlangga
Kane
dan Sternheim. 1991. Fisika (Terjemah). Bandung:
AIDAB
Kawanku. Edisi November, 1990.Kawanku.
Edisi November, 1990
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda