Minggu, 20 April 2014

laporan praktikum Pipa U

Laporan Praktikum Fisika
Penggunaan Pipa U Dalam FLUIDA

D
I
S
U
S
U
N

O L E H :

Isma Yennita
Aulia Yuni Andera

Kelas   : XI IPA
Guru Pembimbing       : Ifa Ridha Rahayu S.Pd


                            

                            





SMA NEGERI UNGGUL ACEH TIMUR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN AJARAN 2010/2011
Jalan Medan Banda-Aceh Km.431 Birem Bayeun









Penggunaan Pipa U Dalam FLUIDA
04 Februari 2011

I.     TUJUAN
·         Untuk mengetahui massa jenis beberapa fluida
·         Untuk menghitung massa jenis fluida dengan menggunakan Pipa U
·         Untuk membandingkan massa jenis beberapa fluida

II.   LANDASAN TEORI
Tekanan Hidrostatis
            Untuk memahami tekanan hidrostatis, anggap zat terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan memberi tekanan pada lapisan di bawahnya, sehingga lapisan bawah akan mendapatkan tekanan paling besar. Karena lapisan atas hanya mendapatkan tekanan dari udara (atmosfer), maka tekanan pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.

Karena
            Anda ketahui bahwa volume merupakan hasil perkalian luas alas (A) dengan tinggi (h). Oleh karena itu, persamaan di atas dapat ditulis seperti berikut.

           
            Anda tidak boleh mengukur tekanan udara pada ketinggian tertentu menggunakan rumus ini. Hal ini disebabkan karena kerapatan udara tidak sama di semua tempat. Makin tinggi suatu tempat, makin kecil kerapatan udaranya. Untuk tekanan total yang dialami dasar bejana pada ketinggian tertentu dapat dicari dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis.
Keterangan:
ph        :tekanan yang dialami zat cair/tekanan hidrostastis  (Pa)
p0         :tekanan udara luar
          :massa jenis zat cair (kg/m3)
g          :percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h          :kedalaman/tinggi titik ukur dari permukaan (m)
            Tekanan hidrostatik bertambah secara konstan seiring dengan bertambahnya kedalaman air. Setiap kedalaman 10 m tekanan hidrostatik bertambah sebesar 1 atm yang setara dengan 1,03 kg/cm2 atau 14,7 lbs/in2. Dengan demikian pada kedalaman 100 m ikan akan mengalami tekanan sebesar 10 atm atau setara dengan 10,03 kg pada setiap luasan 1 cm2 dari tubuhnya yang berlaku secara proporsional, artinya tekanan hidrostatik yang dialami ikan tersebut sama pada seluruh bagian tubuhnya (Helfmanet al, 1997).
            Besar tekanan hidrostatik pada permukaan air laut cenderung berubah-ubah setiap
waktu yang disebabkan oleh adanya ombak, sedangkan pada bagian yang lebih dalam
tekanan secara konstan bertambah sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Tekanan
hidrostatik berhubungan erat dengan mekanisme pengaturan daya apung pada ikan.
Ikan-ikan yang melakukan migrasi vertikal atau hidup dekat permukaan harus mampu
mengatur daya apungnya untuk mengimbangi perubahan tekanan hidrostatik yang
drastis.
III.       ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Pipa U
Minyak
Jarum Suntik
Air
Beker Glass
Sirup

Sabun

IV.       LANGKAH KERJA
1. Dimasukkan 2 jenis fluida yang berbeda kedalam Pipa U dengan menggunakan jarum suntik sebanyak 6 cm3.
2. Dihitung ketinggian masing-masing Fluida pada saat berada di dalam Pipa U.
3. Dihitung massa jenis masing-masing fluida dengan menggunakan rumus hukum pokok hidrostatik.

V.        DATA PENGAMATAN
Jenis Fluida
Volume
Massa Jenis()
Air
6 cm3
1000 kg/m3
Minyak
6 cm3
400 kg/m3
Sirup
6 cm3
1.111 kg /m3
Sabun
6 cm3
200 kg/m3



VI.       ANALISIS DATA
-          Air Dan Minyak       
Vol      = 6 cm3
ha        = 8 cm
hm       = 20 cm

   =  
    1 x 8  =  x 20
       8     = 20
       g/cm3
             =  400 kg/m3

-          Minyak dan Sabun
Vol      = 6 cm3
hm       = 6 cm
hs         = 12 cm
   =  
   0,4 x 6  =  x 12
       2,4    = 12
       g/cm3
             =  200 kg/m3

-          Sirup Dan Minyak
Vol      = 6 cm3
hsi        = 9 cm
hm       = 25 cm

      =  
   0,4 x 25  =  x 9
       10       = 9
       g/cm3
             =  1.111 kg/m3






VII.     KESIMPULAN
©      Dapat mengetahui massa jenis fluida dengan menggunakan Pipa U
©      Massa Jenis air            = 1000 kg/m3
©      Massa Jenis minyak     = 400 kg/m3
©      Massa Jenis sirup         = 1.111 kg/m3
©      Massa Jenis sabun       = 200 kg/m3
©      Massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak dan sabun.
©      Massa jenis sirup lebih besar daripada massa jenis air,minyak dan sabun.






















VIII.    DAFTAR PUSTAKA
Isaac, Alan (editor). 1990. Kamus Lengkap Fisika (Terjemah). Jakarta: Erlangga
Kane dan Sternheim. 1991. Fisika (Terjemah). Bandung: AIDAB
Kawanku. Edisi November, 1990.Kawanku. Edisi November, 1990

cuci tangan pakai sabun (CTPS)

CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)

v  Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi  dengan membersihkan bagian telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum baunya.

v  Mencuci tangan dengan sabun bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme dari bagian tangan kita, sementara itu kita ketahui bahwa tangan merupakan salah satu media penghantar masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh manusia.

v  Mencuci tangan yang baik dan sehat membutuhkan beberapa peralatan sebagai berikut di bawahini :
1. Sabun / antiseptik
2. Air bersih
3. Lap / tisu kering bersih
v  Proses Langkah / Tahap Mencuci Tangan Dengan Sabun Antiseptik Yang Baik :
·  Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
·  Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik.
·  Gosokkan kedua telapak tangan.
·  Gosokkan sampai ke ujung jari.
·  Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
·  Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
·  Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
·  Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
·  Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
·  Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
·  Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunkan kran, tutup kran dengan tissue.
v  Kapan Saat Anda Mencuci Tangan?
Mencuci tangan umumnya dilakukan saat sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah mengobati luka, setelah membersihkan atau membuang sampah, setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.

v  Untuk hasil yang maksimal disarankan mencuci tangan dengan baik, tidak terburu-buru, seriusdan teliti yaitu minimal dilakukan selama 20 detik. Dengan melakukan pencucian tangan yangbersih dan teratur dapat menjauhkan kita dari virus, bakteri dan kuman penyebab penyakit yangumumnya menyerang sistem pencernaan tubuh kita.

v  Beberapa catatan yang dapat diperhatikan mengenai cuci tangan pakai sabun ini adalah :
  1. Biasakan mencuci tangan tidak hanya pada saat tangan kita kotor.
  2. Bila memungkinkan, cuci tangan dengan air hangat (37.7°C – 42,2°C).
  3. Sebaiknya lepaskan perhiasan (cincin)  yang melekat pada jari dan tangan, setelah selesai mencuci tangan cuci juga cincin tersebut sebelum dikenakan kembali.
  4. Sedapat mungkin menggunakan sabun cair apabila di tempat umum karena sabun padat dapat menjadi sarang bakteri dari tangan-tangan pengguna lain.
  5. Bilas tangan hingga bersih, usahakan dengan air yang mengalir.
  6. Keringkan tangan dengan baik karena sebuah penelitian menemukan bahwa tangan yang sudah dibilas tapi belum dikeringkan dapat men-transfer 31.000 mikroorganisme ke makanan yang disentuhnya.
  7. Sebaiknya tidak memanjangkan kuku jari, namun jika menyukai kuku panjang maka rawat dan bersihkan dengan baik.

v  Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun

  1. Diare. Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.
  2. Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya.
  3. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit, . Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.